Ingin Tahu? 4 Ciri-Ciri Saraf Kejepit yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Gangguan saraf yang terkenal dengan sebutan 'kecetit' adalah sebuah masalah yang terjadi ketika saraf tertekan secara berlebihan. Biasanya, masalah ini terjadi pada saraf yang berada di antara ligamen, tendon, atau tulang. Gangguan ini paling sering terjadi pada piringan sendi dan tulang belakang, terutama di sekitar tulang punggung bagian bawah dan leher.
Saat terjadi kecetit, otak akan mengirimkan sinyal rasa sakit di area yang terkena. Oleh karena itu, sangat penting bagi para penderita untuk segera melakukan perawatan guna mencegah kerusakan semakin parah.
Ciri-ciri kecetit sangat tergantung pada area yang terkena. Biasanya hanya satu sisi tubuh yang terkena dampaknya. Jika terjadi di leher atau punggung bagian bawah, penderita akan kesulitan menolehkan kepala, menggelengkan kepala, atau melakukan gerakan lainnya. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk:
1. Munculnya rasa nyeri yang intens
Rasa sakit yang dirasakan biasanya terasa sangat menyengat dan tak tertahankan. Namun, ada beberapa cara untuk meredakan nyeri tersebut, salah satunya dengan istirahat yang cukup untuk memperbaiki kerusakan sel-sel dalam tubuh. Pada fase ini, tubuh memproduksi lebih banyak protein dan sistem imun yang berguna untuk membantu tubuh sembuh.
Selain itu, pengidap dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang bisa membantu meredakan pembengkakan dan nyeri akibat saraf terjepit. Namun, jika saraf terjepit disebabkan oleh suatu kondisi kesehatan, maka pengidap harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat yang sesuai dengan kondisinya.
Baca Juga: 5 Aplikasi Edit Foto Terbaik di Handphone Android dan iOS Tahun 2023
2. Mati rasa, kebas, atau penurunan kepekaan
Gejala yang mengganggu ini bisa muncul akibat dari postur tubuh yang buruk. Kebiasaan tersebut dapat memperburuk kondisi saraf terjepit yang sudah ada, lantaran memberikan tekanan yang berlebihan pada tulang belakang dan otot.
Namun, jangan khawatir karena ada cara untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan mengubah postur tubuh. Saat bekerja di kantor, Anda bisa menggunakan mouse dan keyboard yang ergonomis untuk mengurangi tekanan pada lengan dan pergelangan tangan. Selain itu, menaikkan monitor komputer setinggi mata juga dapat mencegah terjadinya nyeri leher.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Skincare Lokal di Bawah Rp 100.000 yang Wajib Dicoba
Anda juga dapat menggunakan workstation berdiri untuk membantu menjaga tulang belakang tetap fleksibel dan bergerak. Cara ini terbukti efektif untuk mengurangi nyeri punggung kronis yang dapat memicu saraf terjepit.
3. Kesemutan atau sensasi tertusuk banyak jarum
Untuk mengatasi kesemutan akibat saraf terjepit, Anda dapat menerapkan kompres hangat pada area yang terkena. Dengan mengikuti langkah ini, Anda dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengembalikan fungsi saraf yang terganggu. Caranya, Anda dapat meletakkan kompres hangat selama 5 hingga 7 menit dan mengulanginya sebanyak 3 kali sehari. Dengan cara ini, Anda dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan mengembalikan kenyamanan pada tubuh Anda. Ayo, coba segera terapkan!
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Masih Haus Walaupun Sudah Banyak Minum Air
4. Ketegangan sampai kesulitan menggerakkan tangan dan kaki
Peregangan dan yoga bisa membantu meredakan ketegangan dan tekanan di area tubuh yang terkena saraf kejepit. Namun, perlu diingat bahwa peregangan yang terlalu dalam justru dapat memperparah kondisi yang sudah ada.
Jangan abaikan rasa sakit atau ketidaknyamanan saat melakukan peregangan. Lebih baik segera berhenti untuk mencegah kerusakan saraf yang lebih parah. Jangan lupa untuk segera membuat janji dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Biasanya, jika mendapatkan perawatan secepat mungkin, saraf kejepit tidak akan menimbulkan kerusakan yang serius. Namun, jika tekanan pada saraf dibiarkan terus menerus, maka bisa menyebabkan kerusakan permanen pada area yang terkena.
Jadi, sangat disarankan untuk segera membuat janji dengan dokter jika mengalami gejala saraf kejepit. Terutama jika gejala tersebut tidak kunjung membaik dalam beberapa hari setelah istirahat dan mengonsumsi obat pereda nyeri.